A.
Tahap Perencanaan
Langkah
awal dalam proses perencanaan perpustakaan adalah menetapkan visi, misi,
tujuan, perumusan keadaan sekarang, identifikasi kemudahan dan hambatan, dan
pengembangan perencanaan ( handoko: 1993: 79-80 ).
1. Penetapan Visi, Misi dan Tujuan
Keberadaan
visi dalam suatu perpustakaan akan berfungsi memperjelas arah perkembangan
perpustakaan dan motivasi seluruh komponen yang mengambil tindakan kearah yang
benar. Dengan visi yang jelas akan membantu koordinasi atas kegiatan
orang-orang yang terkait denga suatu perpustakaan. Visi sebenarnnya merupakan
penetapan tujuan jangka panjang dalam suatu organisasi/lembaga yang bersifat
abstrak, mudah dipahami, memiliki keunggulan dari yang lain, terbyangkan dan
disusun oleh pimpinan bersama anggota lembaga. Adapun misi adalah merupakan
penjabarab dari visi dengan rumusan-rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan
hasilnya dapat diukur, dilihat dirasakan mampu dibuktikan karena bersifat kasat
mata. Sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai suatu perpustakaan
dalam jangka pendek dan hasilnya bisa dirasakan. Tujuan yang akan dicapai
perpustakaan haruslah jelas.( Drs. AW. Widjaya , Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen.
Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987.)
2. Perumusan Keadaan Sekarang
Keadaan perpustakaan sekarang perlu dipahami,
baik kekurangan maupun kelebihannya. Hal itu penting untuk menetapkan
langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada tahap ini diperlukan informasi dan
data statistik yang akurat yang diperoleh dengan komunikasi yang baik di
perpustakaan itu.
3. Identifikasi
Kemudahan dan Hambatan
Perlu dipahami juga kekuatan apa saja yang
dimiliki perpustakaan sebagai modal untuk melakukan kegiatan. Kekuatan adalah
segala elemen yang dapat menjadi pendorong untuk memajukan suatu perpustakaan.
Adapun sesuatu yang dapat dijadikan kekuatan antara lain berupa modal, koleksi,
sumber daya manusia, partisipasi, anggota dll.
Kekurangan yang
dapat menjadi hambatan pengembangan perpustakaanpun perlu diketahui dan
diatasi. Elemen yang dianggap sebagai kekurangan itu antara lain minimnya dana,
ruangan yang sempit, minat baca rendah, atasan yang kurang memperhatikan,
koleksi sedikit, dll.
4. Pengembangan Perencanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan
pengembangan prosdur, alat, dana, maupun
tenaga karena berbagai faktor.
Oleh karena itu kemungkinan-kemungkinan ini perlu diidentifikasi
sbaik-baiknya agar dalam pengembangan perencanaan tidak terjadi pemborosan dana
dan tenaga atau terjadinya penyelewengan atas perencanaan semula.
Agar
dalam pengembangan perpustakaan dapat dicapai tujuan yang baik, perencanaan
perlu mempertimbangkan sumber daya manusia, bahan informasi, dana,
gedung/ruangan, sistem, dan peralatan dengan tetap memperhatikan manajeman dan
keahlian.
a. Sumber Daya Manusia
·
jenis
kegiatan
·
pengadaan
tenaga kerja
·
pendidikan
dan pelatihan
·
evaluasi
jabatan
·
penilaian
prestasi kerja
·
promosi
pegawai
·
organisasi
·
konsultasi
·
kualitas
tenaga kerja
Ø
Spesifikasi
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga,
kiranya perlu dipikirkan keberadaan ahli khusus sesuai dengan bidang layanan
perpustakaan itu.
Ø
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Pengunaan teknologi informasi di
perpustakaan mempengaruhi kebutuhan tenaga, pekerjaan yang tadinnya dikerjakan
secara manual yang memerlukan banyak tenaga, menjadi lebih mudah dan cepat
selain itu juga diperkirakan lebih efisien baik waktu maupun tenaga.
Ø
Dana
Merupakan
salah satu hal pendukung yang sangan dibutuhkan dalam suatu perpustakaan, sebab
dana bukan hanya untuk pengadaan terhadap koleksi perpustakaan saj , tapi dana
juga diperuntunkan untuk mengaji para kariawan,dll.
Ø
Tingkat
pendidikan pemakai
Dalam perencanaan rekrutmen sumber daya manusia
perpustakaan perlu dipertimbangkan tingkat pendidikan pemakai perpustakaan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan pemakai maka diperlukan sumber daya manusia
yang memiliki latar pendidikan yang memeadai.
Ø
Penempatan
Penempatan para pegawai baru harus benar-benar
disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang disandangnya, keahliannya, dan
kemampuan pegawainya, sebab penempatan tenaga yang salah dapat mengakibatkan
manajemen kurang efektif dan kurang efisien. Agar dapat menyesuaikan diri
dengan linkungan mereka, perlu diperkenalkan dengan pegawai-pegawai lama, para
pejabat, fasilitas lembaga, dan sarana prasarana lembaga.
Ø
Pendidikan,
pelatihan dan pengembangan
Pendidikan dan kepelatihan sebenarnya tidaklah
sama meski banyak kesamaannya, keduannya memang merupakan kegiatan yang
ditunjukan untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia agar mereka
memiliki kecerdasan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kemampuan yang
lebih tinggi, pendidikan lebih menekankan pada penguasaan teori, sedangkan
pelatihan cendrung penguasaan hal-hal yang bersifar praktis/terapan.
Pengembangan adalah pembinaan baik dari segi jiwa, kemampuan, keahlian
masyarakat.
Ø
Penentuan
kebutuhan
Perlu
diperkirakan secara cermat apakah perlu adannya pengembangan sumber daya
amanusia, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal disuatu
perpustakaan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadinnya pemborosan.
Menerut Pramono Atmadi menjelaskan apabila
dikaitkan dengan tingkatan manajemen, maka perencanaan mempunyai
tingkatan-tingkatan.
1. Perencanaan dan pengambilan keputusan.
Suatu keputusan, biasanya diambil karena adanya berbagai
konflik dari berbagai pilihan. Keputusan tidak hanya diambil dari suatu
kegiatan sebagai kebulatan tetapi keputusan dapat diambil dari langkah atau
proses dalam perencanaan itu.
2. Perencanaan dan perkiraan masa depan.
Perencanaan memang berkaitan dengan perkiraan masa depan
perkiraan masa depan adalah perkiraan berbagai kondisi masa depan. Perenaan
selalu melihat dan mencakup masa depan.bila dihubungkan dengan perencanaan maka
perkiraan masa depan cenderung untuk memperkirakan kegiatan apa yang dilakukan
oleh pihak-pihak lain. Kondisi hari depan yang bagaimana yang akan terjadi dan
kemudian menyusun arah pengembangan yang didasarkan pada perkiraan tadi.
3. Bila dihubungan dengan perencanaan, memperkirakan
kemungkinan hasil rencananya atau apa kondisi yang inggin dicapai dan apakah
rencananya dapat mempengaruhi kondisi masa depan, sehingga rencana tujuan
tercapai.
4. Perencanaan dan tujuan berkaitan sangat erat.
Bila suatu rencana dikemukakan dan ditekankan sebagai hasil
dan suatu harapan, maka rencana itu disebut tujuan.
Standar
mempunyai hubungan erat baik dengan rencana manapun dengan tujuan. Standar
adalah tolak ukur (kriteria) yang digunakan untuk menentukan apakah rencana
tadi sesuai dengan harapan. Standar adalah untuk membandingkan hasil terhadap
harapan. Perencanaan, standar dan tujuan mempunyai hubungan yag erat walaupun
terdapat perbedaan diantara ketiganya. Tidak dapat dipisahkan, tetapi terdapat
perbedaan.
B. Teori
Perecanaan
Dalam perencanaan kita mengenal
beberapa teori. Berdasarkan teori-teori ini maka dalam kegiatan perencanaan
dapat dikembangkan kegiatan yang lebih terpadu dan terarah sehingga akan lebih
mantap adapun teori tersebut sebagaimana diuraikan oleh Parmono Atmadi . yang beliau
sebut subteori perencanaan sebagai berikut
1. Teori Menentukan Kebutuhan
Kebutuhan selalu perluh dirumuskan sedemikian rupa, sehingga
perencanaan dapat dilakukan dengan baik.
2. Teori Memilih
Teori memilih, artinya menentukan pilihan dari berbagai
alternative yang ada. Dalam hal ini teori terperinci atas pilihan altenatif,
menentukan variable, menentukan nilai kuantitatif dari variable, menentukan
nilai probabilitas dari variable dan menentukan perencanaan.
3. Teori Penggumpulan dan Pengolahaan Data
Teori ini diperlukan karena pengumpulan dan pengolahan data
akan sangat menentukan kebehasilan penyusunan rencana. Apakah data primer maupun data skunder sangat
perlu di dalam pengolahaan guna menyusun suatu rencana. Instrument, cara-cara
dan perlengkapan memegang pranan pula di dalam pengumpulan dan pengolahan data
ini.
4. Teori Testing
Teori testing dilakukan pada semua tahap dan tingkat
perencanaan. Pengaruh dari testing ini bagi suatu perencanaan meluputi tahapan:
a. Perumusan kebutuhan.
b. Pengetesan komponen dan rencana tentatif (rencana yang belum mantap).
c. Pengetesan komponen dari rencana yang telah mantap (final).
5. Teori organisasi penyusunan rencana.
Terdapat empat bagian utama yaitu: peran unit tingkat atas,
peran bagian-bagian utama dalam lembaga
peran Team atau komisi atau panitia, dan pran ahli atau spesialis yang berperan
serta atau berpatisipasi dalam perencanaan.
6. Peran teori komunikasi pada perencanaan.
Komunikasi memegang peranan dalam perencanaan fungsi
komunikasi tersangkut dan merembes dalam proses perencanaan. Diperlukan media
komunikasi dalam organisasi.
7. Peran teori persuasi dalam perencanaan.
Pranan persuasi atau bujukan merupakan upaya pemantapan
perencanaan. Pimpinan dan perencana perlu melakukan langkah-langka nyata
melakukan hal ini. Tiap langkah atau tahapan perencanaan sangat ditentukan oleh
usaha-usaha persuasi atau bujukan ini.
Ø
Contoh
:Perencanaan Perpustakaan
Perpustakaan
sebagai lembaga yang selalu berkembang (library is the growing organism)
memerlukan perencanaan dalam pengolahan, meliputi bahan informasi, sumber daya
manusia, dana, gedung/ruangan, sistem dan perlengkapan.
Sumber
daya manusia merupakan unsur pendukung utama dalam kegiatan organisasi/lembaga.
Maju mundurnnya perpustakaan tergantung pada kwalitas sumber daya manusianya.
Kebutuhan sumber daya manusian untuk perpustakaan perlu direncanakan dengan mempertimbangkan
: jenis kegiatan, kualitas dan kuantitas tenaga, spesifikasi, pemanfaatan
teknologi informasi, dana, tinggkat pendidikan pemakai.
Demikian
pula dalam penyusunan bahan informasi. Perencanaan perlu diperkirakan terutama
sistem yang akan diberlakukan disuatu perpustakaan, misalnya , sistem pengadaan
koleksi, sistem inventaris, sistem katalogisasi, sistem klasifikasi, sistem
sirkulasi dan softwere yang akan dipakai. Perlu pula direncanakan buku-buku
pedoman yang akan digunakan : misalnya, pedoman katalogisasi, transliterasi,
klasifikasi, dll.
Tidak
kalah pentinggnya perencanaan pangilan dana yang menjadi nafas suatu
perpustakaan. Dana dapat diperoleh melalui keanggotaan, denda jasa foto copy,
jasa penelusuran literatur, jasa terjemahan, kerja sama dengan penerbit,
anggaran rutin dan anggaran proyek/sponsor.
Seluruh
kegiatan perpustakaan akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki
perlengkapan yang baik dan memadai. Sarana-prasarana seperti gedung/ruangan,
mebeler, media komunikasi, dan peralatan kantor perlu direncanakan sedini
mungkin. Mengingat begitu pentinggnya perencanaan bagi suatu perpustakaan dlam
penyusunannya diperlukan pengetauan dan pengalaman luas ( sulistyo basuki,
1993:192 )
Pentingnya
perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena hal-hal berikut :
1. Perencanaan
merupakan dasar pelaksanaan aktivitas
Pimpinan
perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajeman dan kepemimpinan
dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan yang memadai
akan memberikan petunjuk kepada pemimpin perpustakaan mengenai sistem
organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga yang
diperlukan, dan kearah mana tenaga harus menggerakan untuk melakukan pekerjaan
dan tugas-tugas kepustakawanan.
2. perencanaan merupakan alat pengawasan
Pengawasan
sebenarnnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adannya perencanaan
aka diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dapat dilakukan
pengukuran signifikasi penyimpangan itu. Oleh kerena itu pengawasan harus
didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang baik, jelas, lengkap, terpadu,
akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan.
3. perencanaan
yang profesional akan membawa efektivitas dan efisiensi
Dengan
adanya perencanaan, seorang pemimpin perpustakaan berusaha untuk mencapai
tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk ( barang/jasa )
yang lebih besar. Oleh karena itu dalam penyusunan rencana perlu diantisipasi
adanya akibat-akibat yang tidak dikehendaki dan sedapat mungkin dihindari atau
setidaknya di kurangi. (Parmono Atmadi, opcit,)