Sabtu, 02 November 2013

BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN





A. Pengertian Bahan Pustaka
Bahan pustaka adalah  bagian dari koleksi  perpustakaan yang ada  di perpustakaan. Menurut Yulilia (1995: 3)  Bahan pustaka adalah kitab, buku”. Sedangkan menurut Bafadal (2001: 24) menyatakan ‘’bahwa bahan pustaka adalah salah satu koleksi perpustakaan yang berupa karya cetak seperti buku teks (buku pengunjung), buku fisik, dan buku referensi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk di sajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi”. 

Untuk setiap bahan pustaka yang ada diperpustakaan perguruan tinggi harus sesuai dengan kebutuhan setiap program studi yang ada diperguruan tinggi  tempat perpustakaan itu berada, sehingga koleksi tersebut dapat dipergunakan untuk membantu pengguna dalam proses blajara mengajar.

Perpustakaan perguruan tinggi akan dapat memenuhi fungsinya dengan baik bila jenis dan mutu bahan yang disediakan baik pula. Kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan.

B.   Koleksi Bahan Pusta Perpustakaan
Salah satu unsur pokok perpustakaan adalah koleksi, karena pelayanan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal apabila tidak didukung oleh adanya koleksi yang memadai. Koleksi bahan pustaka haruslah relevan dengan kebutuhan setiap program studi dari perguruan tinggi tersebut. demi terwujudnya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi, Perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai informasi dan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan perguruan tinggi dimana perpustakaan berada.

Menurut Sumardji (1998: 22) “Koleksi perpustakaan adalah sekumpulan atau sekelompok bahan pustaka yang berisi karya-karya mengenai informasi tertentu yang disusun secara sistematis.” Sedangkan menurut Darmono (2001: 60) “Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, peta)”.

Suatu perguruan tinggi menyediakan informasi dan koleksi-koleksinya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan pengetahuan ilmiah lainya, untuk mendukung seluruh kegiatan sivitas akademi masyarakat perguruan tinggi tersebut. Koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki fungsi sebagaimana dinyatakan dalam Buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004: 30)  bahwa fungsi koleksi adalah :
1.    Fungsi Pendidikan
Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada.



2.    Fungsi penelitian
untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

3.    Fungsi referensi
Fungsi ini melengkapi fungsi yang di atas dengan menyediakan bahan bahan referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi.

4.    Fungsi umum
Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya, fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan mempunyai fungsi pendidikan, penelitian, referensi dan umum. Maka jelaslah bahwa koleksi perpustakaan adalah unsur pokok perpustakaan yang harus dibina secara teratur dan terencana.

C.  Jenis Koleksi Bahan Pusta Perpustakaan
Untuk dapat memberikan informasi semaksimal mungkin kepada pengguna, maka perpustakaan harus berusaha menyediakan koleksi yang beraneka ragam, jenis dan bentuk, serta kandungan informasinya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi meliputi segala macam bentuk cetak dan rekaman.
Menurut Yulia (1995: 3) jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan adalah:

1.    Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti :
a.    Buku  
Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari unesco tebal buku paling 49 halaman  tidak  termasuk  kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fisik, buku teks dan buku rujukan.

b.   Terbitan  berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dalam jaka waktu terbit tertentu.  Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan, dan lainya), laporan yang terbit dengan jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, triwulan dan sebagainya.

2.    Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, atau pun bahan pandang dengar, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a.    Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa Inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.

b.   Gambar hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain yang bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana mencari menggunakan perpustakaan.

c.   Bahan grafika. Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparasi, dan filmstrip).

d.   Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara dan sebagainya.

3.    Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader. bahan pustaka ini digolongkan tersendiri. Tidak dimasukan ke dalam bahan non cetak hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a)    Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film, ada beberapa ukuran film yaitu16 mm, dan 35 mm.

b)    Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm dan 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.

c)    Micropaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukurannya sebesar mikrofis.

d)    Karya dalam bentuk elektronik dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM, player dan sebaginya.

Sedangkan menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 38) menyatakan bahwa yang termasuk ke dalam koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut :
1)     Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu.
2)    Buku referensi, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi kasus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, katalog, dan lain-lain.
3)     Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar.
4)    Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain.
5)    Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainya.
6)    Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan resmi, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang bersangkutan.
7)    Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan tertentu, subjek tertentu, dan sebagainya.
8)    Koleksi bukan buku yang berupa koleksi audio visual (film, tape, kaset, video tape, piringan hitam, dan sebagainya).


D.  Pemilihan Bahan Pustaka Perpustakaan
Kegunaan pemilihan bahan pustaka adalah untuk menyesuaikan koleksi dengan kebutuhan pengguna baik kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu pemilihan bahan pustaka dilakukan berdasarkan kemampuan dana yang tersedia. Adapun tujuan pemilihan bahan pustaka menurut Sulistyo-Basuki (2001:427) adalah: “ Mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntunan pengguna masa kini serta masa mendatang”.

Dengan adanya tujuan tersebut, diharapkan perpustakaan dapat mengembangkan koleksinya secara baik dan seimbang. Agar tujuan dari pemilihan bahan pustaka tersebut dapat tercapai diperlukan langkah-langkah dalam pemilihan bahan pustaka.
Langkah-langkah yang diambil dalam pemilihan bahan pustaka menurut Buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 12) adalah:
1)     Inisiatif pemilihan dimulai oleh pemakai, baik atas kemapuan sendiri atau atas  permitaan pustakawan.

2)    Pengusul menyusun daftar usulan dengan mengisi formulir dengan data bibliografi yang lengkap.  
a)    Data untuk buku terdiri dari pengarang, judul, edisi, tahun, penerbit, ISBN, jumlah yang dipesan, harga, dalam formulir di cantumkan pula keterangan untuk apa buku diusulkan.
b)    Data untuk majalah terdiri dari judul, alamat penerbit, ISSN, harga bilaman mulai berlangganan dan disertai pula persetujuan atasan si pengusul.
c)    Daftar usulan dapat diserahkan langsung kepada pimpinan perpustakaan atau atasan pengusul.

3)     Petugas pengadaan mengadakan verifikasi dengan cara :
Ø  Memeriksa dan melengkapi data bibliografi dari setiap bahan yang diusulkan dengan memakai alat bantu pemilihan.
Ø  Mencocokkan daftar usulan dengan koleksi yang ada melalui katalog perpustakaan, katalog majalah dan sebagainya.
Ø  Diteliti pula apakah ada yang sedang dalam pemesanan.
Ø  Apabila oleh karena anggaran, sehingga tidak semua usul dapat diterima maka dibuatkan kartu desiderata yang akan dipertimbangkan, kemudian apabila tersedia dana, atau diusahakan dari sumber lain.
Ø  Apabila ada bahan yang diusulkan yang sudah ada atau yang sedang dalam pemesanan, perlu diputuskan apakah perlu ditambah atau tidak. Usul diterima bila yang dipesan merupakan edisi yang lebih baru dari yanbg dimiliki perpustakaan.
Ø  Keputusan yang diambil harus dikomunikasikan kepada yang mengusulkan, melalui pimpinan perpustakaan.

Selain menentukan langkah-langkah dalam pemilihan bahan pustaka, perpustakaan juga harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pemilihan bahan pustaka, agar bahan pustaka yang diperoleh memiliki mutu yang baik sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 25) ada beberapa azas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan pustaka, yaitu sebagai berikut :
1.    Wibawa penulis buku dan pentingnya buku tersebut untuk bidang studi tertentu.
2.    Isi bahan perpustakaan cukup bermakna bagi pengembangan bidang studi.
3.    Bahasan bahan perpustakaan memuat pandangan yang seimbang, khususnya buku yang memuat masalah controversial.
4.    Kualitas isi bahan perpustakaan.
5.    Kepantasan harga.
6.    Bahasa.
7.    Terbitan terbaru memperoleh prioritas diatas terbitan lama. Bahan perpustakaan lama dapat diadakan sejauh tersedianya dana. Dan dapat mengisi kekurangan koleksi bidang studi tertentu.
8.    Bahan perpustakaan renik, misalnya mikrofis, jangan dirangkapi dengan bentuk buku kecuali ada alasan tertentu yang dapat diterima.
9.    Setiap bahan perpustakaan rujukan, misalnya ensiklopedi, cukup diadakan satu perangkat kecuali jika ada alasan tertentu.
10. Buku ajar diadakan dalam jumlah eksemplar terbatas. Mahasiswa hendaknya melengkapi diri dengan buku ajar yang diperlukan.
11.  Media bahan perpustakaan dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jika lembaga induk juga menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) maka jumlah bahan perpustakaan dalam media elektronik atau digital perlu diperhatikan.



3 komentar:

  1. terima kasih kak asmi ati postingannya.. sangat membantu

    numpang kasih saran ya kak, "kalo bisa di bawah postingan kasih daftar pustaka nya kak, supaya kita bisa cari sumber referensinya juga kak" makasih :)

    BalasHapus
  2. bisa ngak ada daftar pustakaan kebetulan saya suka dengan tulisan nya tapi masih di pertanyakan sumbernya dari mana

    terima kasih

    BalasHapus